Minggu, 16 Oktober 2011

Nama : A B I D I N

Kelas : PBI / B / V

NPM : 0952487

Konsep Dasar Tasawuf dan Pokok – pokok Ajaran Tasawuf

Tujuan tasawuf adalah “fana” untuk mencapai “ma’rifatullah” yaitu leburnya pribadi kepada kebaqaan Allah, dimana perasaan keinsanan lenyap diliputi rasa keTuhanan. Yang dimaksud “fana” di sini adalah seluruh makhluk hati, dunia dan diri sendiri hilang sama sekali dari ingatan hati, karena ia tenggelam dalam kenikmatan ingat kepada Allah semata. Sedangkan tujuan tasawuf lainnya adalah “insan kamil”, yaitu manusia utama atau manusia yang karena adanya realisasi wahdah asasi dengan Tuhan yang mengakibatkan adanya sifat-sifat dan keutamaan Tuhan padanya.

1. Konsep tentang Tuhan dan manusia dan hubungan antara keduanya

2. Jalan tasawuf

Kalau mengikuti rincian Reynold A. Nicholson, maka jalan tasawuf yang terkenal itu ada beberapa, yaitu antara lain: Kefakiran, Penahanan diri, Penyerahan diri kepada Tuhan, Zikir

3. Penghayatan tasawuf

Menurut Reynold A. Nicholson, pencapaian terakhir dari perjalanan panjang tasawuf adalah “keadaan bersatu” dengan Tuhan.

Pokok-pokok masalah yang dibahas dalam ilmu akhlak tasawuf pada intinya adalah perbuatan manusia. Perbuatan tersebut selanjutnya ditentukan kriterianya apakah baik atau buruk. Seorang sufi Al Junaid dalam kitab Al Hikam mengatakan bahwa perilaku sufi itu harus melakukan empat hal, yaitu:

a. Mengenal Allah, sehingga ia seperti tidak ada jarak dengan Allah.

b. Melakukan semua akhlak yang baik menurut ajaran Nabi Muhammad dan meninggalkan akhlak yang buruk.

c. Mengendalikan hawa nafsunya sesuai dengan ajaran Allah.

d. Merasa tiada memiliki sesuatu apa pun dan juga merasa tidak dimiliki siapapun kecuali Allah.

Sedangkan tahapan-tahapan tasawuf ada empat yang harus dilalui oleh hamba yang menekuni ajaran tasawuf untuk mencapai tujuan utama tasawuf, diantaranya:

a. Syari’at yang meliputi perbuatan yang nyata dan tidak nyata (perbuatan hati). Sedangkan menurut Abu Bakar Ma’ruf mendifinisikannya sebagai segala macam perintah dan larangan Allah swt.

b. Tarekat, yaitu jalan menuju kepada hakikat atau dengan kata lain pengamalan syari’at yang disebut sebagai “Al-Amal”.

c. Hakikat, yang berarti kebenaran. Kalau dikatakan sebagai Ilmu Hakikat, berarti ilmu yang mencari kebenaran.

d. Ma’rifat, yang berarti mengetahui atau mengenal sesuatu. Dan apabila dihubungkan dengan pengamalan tasawuf maka istilah ma’rifat di sini berarti mengenal Allah ketika sufi mencapai suatu maqam dalam tasawuf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar