Sabtu, 07 April 2012

Surat Buat Kamu Sahabatku.



Well, logika ini sudah terlanjur merekamu sebagai malaikat, seperti apapun kamu saat ini, prasasti hidup remajaku sudah mengukirmu sebagai sahabat. ya Sahabat untuk jaman dulu, pas masa SMA, sahabat yang sudah memberi banyak warna dalam masa emas seseorang. seperti apapun nanti ujungnya, aku berjanji dalam hati, tak akan pernah aku sesali diri ini pernah mengenalmu. Karena saat diri ini dekat denganmulah, jiwa ini menjadi jiwa yang paling dekat dengan Tuhan.

Waktu yang singkat untuk berada disampingmu, menjadi bagian dari hidupmu sudah cukup memberiku banyak pelajaran hidup. Kamu tidak pernah mengajariku kata-kata, yang aku tau aku bisa berbahasa setelah kau bangun kata sahabat. Aku sadar diri ini terlalu jauh berbeda denganmu untuk menjadi sahabatmu, bahkan untuk sekedar mengaku kenal denganmu. Lara sebenarnya, orang yang paling dekat dengan kita harus diam tanpa sebab, meninggalkan tanpa pamit. Kamu tak akan pernah tau, bahwa aku rapuh begitu kau pergi, aku lumpuh begitu kau tak ada.

Dulu segala sesuatunya aku bagi ke kamu, sekecil apapun bahagia dan dukaku telingamu menjadi tempat berlabuhnya. Entah apa yang menjadikan hati ini begitu yakin apapun yang kau sarankan, sejujurnya aku begitu kehilangan sosok sahabat. Sekarang sepahit apapun garam kehidupan harus aku telan sendiri tanpa pertimbangan. Aku terseok-seok menjalani hidup tanpamu, logika selalu berbisik, mungkin kamu sengaja meninggalkan hidupku saat ini agar aku bisa menginjak kata mandiri, tp haruskah dengan cara begini..??

Aku hampir tak percaya, hari sakral itu menjadi hari terakhir bertemunya kita, sungguh menyesal diri ini mengucap kata yang tak seharusnya kuucap. Sikapmu sudah cukup menjawab semua tanda tanya diri ini, aku tak akan mengenalmu lagi, dan itu yang kamu mau.

Aku yakin, suatu saat ada hari yang mempertemukan kita, saat itu aku hanya ingin berucap satu kata "mengapa???" selebihnya biarkan airmata ini yang menjelaskannya. Saat engkau sukses dengan semua mimpimu aku hanya ingin berbisik untuk hati ini: "aku bangga luar biasa pernah menjadi sahabatmu.

Aku kenang semua kenangan dalam tanda kutip "lucu, indah, konyol, dan mengharu birukan" bersamamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar